Akibat Virus Corona, Dipastikan Sejumlah Proyek Hulu Migas Berpotensi Molor

0
339
Migas

Satuan kerja khusus pelaksana kegiatan usaha hulu minyak dan gas Bumi (SKK Migas) jelas menyatakan sejumlah proyek yang dijadwalkan beroperasi pada tahun ini memiliki potensi molor. Jelas hal ini dikarenakan virus corona atau Covid-19. Ada sekitar 12 proyek yang dijadwalkan onstream pada tahun 2020 dengan estimasi produksi gas sebanyak 705 juta standar kaki kubik per hari dipastikan tidak terpenuhi. Hal ini sendiri jelas dikarenakan penyebaran virus Covid-19 di dalam negeri. Bahkan sejumlah proyek berpotensi untuk diundur hingga 2021.

Proyek-proyek tersebut ditangguhkan sementara karena pengerjaan proyek terhambat oleh keterbatasan jumlah pekerja. Selain itu juga karena adanya larangan transfer personel baik untuk proyek maupun untuk drilling. Hal ini jelas sangat merugikan karena proyek yang semestinya selesai dan beroperasi di tahun ini harus mundur hingga tahun 2021.

Hal ini sendiri diungkapkan oleh deputi operasi SKK Migas Julius Wiratno yang mengungkapkan sejumlah proyek migas berpotensi molor. Selain itu, proyek Randu Gunting oleh PT PHE Randu Gunting dengan estimasi produksi 3 mmscfd, Sembakung Power Plant oleh Pertamina EP, dan Buntal-5 oleh Medco E&P Natuna Ltd dengan estimasi produksi 45 mmscfd.

Selanjutnya, pada kuartal II/2020 tercatat ada empat proyek yang direncakan beroperasi. Sebut saja proyek Bukit Tua Phase 3 oleh Petronas Carigali Ketapang II Ltd dengan estimasi produksi 31,5 mmscfd, Kompresor Betung oleh Pertamina EP dengan estimasi produksi sebesar 15 mmscfd.

Selain itu, Malacca Strait Phase-1 oleh EMP Malacca Strait dengan estimasi produksi 3.000 bph, Meliwis oleh Ophir Indonesia (Madura Offshore) Pty. Ltd dengan estimasi produksi 20 mmscf. Akan tetapi jelas kita masih memiliki cadangan gas yaitu yang berada di lapangan Merakes. Cadangan gas ini sendiri diperkirakan sebesar 2 triliun kaki kubik.

Leave A Reply

Please enter your comment!
Please enter your name here