Dengan diterapkannya WFH (Work From Home) oleh perkantoran untuk menekan wabah Covid-19, aplikasi video converence kini banyak digunakan. Dengan adanya komunikasi ini jelas akan bisa dengan mudah untuk melakukan komunikasi tatap muka dari rumah. Hal yang sering luput dari perhatian dan banyak yang tidak merhatikannya ialah faktor keamanan. Baimana sekuriti aplikasi video converence dalam melindungi data penggunanya.
Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengungkapkan dan mengatakan bahwa aplikasi konferensi video, bahkan yang gratis seperti Skype, Google Hangouts dan Cisco Webex, sebenarnya sudah menerapkan keamanan mumpuni lewat enkripsi sehingga sukar diintip orang lain.
Memang, kadang bisa ada orang tak diundang masuk ke meeting, seperti marak dikenal dengan istilah “zoombombing”. Tapi ini disebabkan oleh kecerobohan penyelenggara yang menyebarkan link undangan ke ruang rapat virtual secara publik. Jelas ada risiko dari penggunaan video conference tidak hanya di data transfer saja, melainkan penyimpanan data video conference. Jadi sebaiknya data video conference tidak disimpan di komputer karena itu yg akan menjadi titik terlemah pengamanan data,” pungkasnya.
Untuk itulah mengapa kita sebaiknya lebih berhati-hati dan tidak sembarangan untuk menggunakan aplikasi ideo converence seperti saat ini. Kita semoga berharap agar pandemic virus Corona ini segera berakhir dan kita semua dapat bekerja maupun aktifitas seperti biasa dan pada umumnya.
